CERITA SINGKAT BUKU ALAM ADI BUANA


 (http://adibuana-pustaka.blogspot.co.id/2018/04/buku-tamu-ala-universitas-adi-buana.htm)



BUKU TAMU SEMANGAT PAGI ALA UNIVERSITAS ADI BUANA

Oleh Djoko Adi Walujo
Pagi itu datang seorang pejabat Kemenrhttp://adibuana-pustaka.blogspot.co.id/2018/04/buku-tamu-ala-universitas-adi-buana.htmlistekdikti ke Kampus kami, langsung kami terima di taman kampus. Tepatnya kami terima di Taman Wolu, sebuah taman yang sangat sederhana dengan tempat duduk dari batu alam. Tentu tak seperti biasanya, seorang pejabat itu selalu diterima di ruang VIP Room yang sejuk karena kuatnya air condition yang sejak pagi buta sengaja dinyalakan. Tapi pagi itu nampak sang Tamu Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc merasa nyaman dengan gaya penyambutan kami. Sembari menikmati suguhan ala desa dengan menyeruput kopi rasanya menambah hangat dan akrabnya perbicangan kami. Memang kampus semangat pagi punya hajat mengundang beliau untuk memaparkan informasi aktual berkaitan hadirnya sebuah zaman yang dipenuhi atmosfir cybernetic. Revolusi Era Industri 4.0 demikian tajuk yang akan dibicarakan. Saat itu beliau diantar oleh sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah VII, Dr. Widyo Winarso, M.Pd. Kedatangan tamu terhormat seperti Pak Patdono, apalagi beliau adalah seorang Pejabat Direktur Kelembagaan tentu biasanya prosesi pertama adalah mengisi buku tamu. Barangkali saat hadir beliau kaget, mengapa Universitas Adi Buana Surabaya yang masuk diposisi 100 besar Perguruan Tinggi di Indonesia itu, justru tidak nampak memperlihatkan keadministrasian yang benar? Tentu asumsi itu ada. Memang Universitas Adi Buana tidak menyediakan buku tamu, namun kampus yang berjuluk kampus semangat pagi ini, menyediakan buku tamu alam. Sebuah buku tamu yang abadi, dengan dokumentasi alami, yang tahan terhadap panas dan hujan, serta tahan dari cuaca apapun. Buku Tamu Alam itu, semakin lama semakin indah dan memikat, bahkan akan menempel kuat di long trem memory. Lalu bagaimana buku tamu alam itu bentuknya? Buku tamu alam adalah gaya khas kami, mungkin unik kendati melanggar kebiasaan, setiap Tamu Agung kami dimohon menuliskan kehadiranya dengan menanam pohon atau sekedar memasang papan yang tertulis namanya pada pohon yang telah ada di kampus kami. Inilah yang menjadi bagian dari tradisi kampus kami, mengajak tamu menghijaukan lingkungan, sehingga seorang tamu akan berkontribusi sepanjang masa berupa hijaunya alam serta menghadirkan oksigen (O2) sebanyak 1/2 Kg/Hari/Pohon. Bagi kami seorang tamu akan mereduksi hadirnya Karbondioksida (CO2) 14 Kg/Tahun. Itulah yang kami lakukan sebagai praksis Visi Universitas kami yang Peduli, Amanah, Gigih dan Inovasi.


Surabaya 13 April 2018 BUKU TAMU SEMANGAT PAGI ALA UNIVERSITAS ADI BUANA Oleh Djoko Adi Walujo Pagi itu datang seorang pejabat Kemenristekdikti ke Kampus kami, langsung kami terima di taman kampus. Tepatnya kami terima di Taman Wolu, sebuah taman yang sangat sederhana dengan tempat duduk dari batu alam. Tentu tak seperti biasanya, seorang pejabat itu selalu diterima di ruang VIP Room yang sejuk karena kuatnya air condition yang sejak pagi buta sengaja dinyalakan. Tapi pagi itu nampak sang Tamu Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc merasa nyaman dengan gaya penyambutan kami. Sembari menikmati suguhan ala desa dengan menyeruput kopi rasanya menambah hangat dan akrabnya perbicangan kami. Memang kampus semangat pagi punya hajat mengundang beliau untuk memaparkan informasi aktual berkaitan hadirnya sebuah zaman yang dipenuhi atmosfir cybernetic. Revolusi Era Industri 4.0 demikian tajuk yang akan dibicarakan. Saat itu beliau diantar oleh sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah VII, Dr. Widyo Winarso, M.Pd. Kedatangan tamu terhormat seperti Pak Patdono, apalagi beliau adalah seorang Pejabat Direktur Kelembagaan tentu biasanya prosesi pertama adalah mengisi buku tamu. Barangkali saat hadir beliau kaget, mengapa Universitas Adi Buana Surabaya yang masuk diposisi 100 besar Perguruan Tinggi di Indonesia itu, justru tidak nampak memperlihatkan keadministrasian yang benar? Tentu asumsi itu ada. Memang Universitas Adi Buana tidak menyediakan buku tamu, namun kampus yang berjuluk kampus semangat pagi ini, menyediakan buku tamu alam. Sebuah buku tamu yang abadi, dengan dokumentasi alami, yang tahan terhadap panas dan hujan, serta tahan dari cuaca apapun. Buku Tamu Alam itu, semakin lama semakin indah dan memikat, bahkan akan menempel kuat di long trem memory. Lalu bagaimana buku tamu alam itu bentuknya? Buku tamu alam adalah gaya khas kami, mungkin unik kendati melanggar kebiasaan, setiap Tamu Agung kami dimohon menuliskan kehadiranya dengan menanam pohon atau sekedar memasang papan yang tertulis namanya pada pohon yang telah ada di kampus kami. Inilah yang menjadi bagian dari tradisi kampus kami, mengajak tamu menghijaukan lingkungan, sehingga seorang tamu akan berkontribusi sepanjang masa berupa hijaunya alam serta menghadirkan oksigen (O2) sebanyak 1/2 Kg/Hari/Pohon. Bagi kami seorang tamu akan mereduksi hadirnya Karbondioksida (CO2) 14 Kg/Tahun. Itulah yang kami lakukan sebagai praksis Visi Universitas kami yang Peduli, Amanah, Gigih dan Inovasi.

Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub
Surabaya 13 April 2018 BUKU TAMU SEMANGAT PAGI ALA UNIVERSITAS ADI BUANA Oleh Djoko Adi Walujo Pagi itu datang seorang pejabat Kemenristekdikti ke Kampus kami, langsung kami terima di taman kampus. Tepatnya kami terima di Taman Wolu, sebuah taman yang sangat sederhana dengan tempat duduk dari batu alam. Tentu tak seperti biasanya, seorang pejabat itu selalu diterima di ruang VIP Room yang sejuk karena kuatnya air condition yang sejak pagi buta sengaja dinyalakan. Tapi pagi itu nampak sang Tamu Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc merasa nyaman dengan gaya penyambutan kami. Sembari menikmati suguhan ala desa dengan menyeruput kopi rasanya menambah hangat dan akrabnya perbicangan kami. Memang kampus semangat pagi punya hajat mengundang beliau untuk memaparkan informasi aktual berkaitan hadirnya sebuah zaman yang dipenuhi atmosfir cybernetic. Revolusi Era Industri 4.0 demikian tajuk yang akan dibicarakan. Saat itu beliau diantar oleh sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah VII, Dr. Widyo Winarso, M.Pd. Kedatangan tamu terhormat seperti Pak Patdono, apalagi beliau adalah seorang Pejabat Direktur Kelembagaan tentu biasanya prosesi pertama adalah mengisi buku tamu. Barangkali saat hadir beliau kaget, mengapa Universitas Adi Buana Surabaya yang masuk diposisi 100 besar Perguruan Tinggi di Indonesia itu, justru tidak nampak memperlihatkan keadministrasian yang benar? Tentu asumsi itu ada. Memang Universitas Adi Buana tidak menyediakan buku tamu, namun kampus yang berjuluk kampus semangat pagi ini, menyediakan buku tamu alam. Sebuah buku tamu yang abadi, dengan dokumentasi alami, yang tahan terhadap panas dan hujan, serta tahan dari cuaca apapun. Buku Tamu Alam itu, semakin lama semakin indah dan memikat, bahkan akan menempel kuat di long trem memory. Lalu bagaimana buku tamu alam itu bentuknya? Buku tamu alam adalah gaya khas kami, mungkin unik kendati melanggar kebiasaan, setiap Tamu Agung kami dimohon menuliskan kehadiranya dengan menanam pohon atau sekedar memasang papan yang tertulis namanya pada pohon yang telah ada di kampus kami. Inilah yang menjadi bagian dari tradisi kampus kami, mengajak tamu menghijaukan lingkungan, sehingga seorang tamu akan berkontribusi sepanjang masa berupa hijaunya alam serta menghadirkan oksigen (O2) sebanyak 1/2 Kg/Hari/Pohon. Bagi kami seorang tamu akan mereduksi hadirnya Karbondioksida (CO2) 14 Kg/Tahun. Itulah yang kami lakukan sebagai praksis Visi Universitas kami yang Peduli, Amanah, Gigih dan Inovasi.

Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CEMARA UDANG UNTUK DR. rer.nat. SPARISOMA VIRIDI